
Biasanya, produk seperti kamera, lensa, aksesoris dijual oleh importir
berlisensi, yang biasanya disebut distributor resmi, kemudian diedarkan
melalui distribusi ke dealer/penjual eceran.
Produk dari
grey market
pasar abu-abu) tidak melalui jalan distribusi seperti ini, tapi melalui
jalan lain, misalnya mengimpor langsung dari penjual atau pabrik yang
berlokasi di luar negeri.
Kualitas produknya biasanya sama.
Hanya saja, mungkin ada beberapa perbedaan seperti aksesoris, bahasa,
kelengkapan. Ada yang nama produknya berbeda, misalnya di Jepang, Canon
650D dinamai KISS X7i, di Amerika namanya Rebel T5i.
Yang paling
penting bagi pembeli adalah pelayanan purna jual seperti garansi. Biaya
servis jika kamera rusak menjadi lebih mahal dan lambat daripada produk
yang dijual secara resmi. Dalam beberapa kasus, pusat servis resmi
dapat menolak untuk melakukan pelayanan terhadap produk yang dibeli dari
grey market.
Produk
grey market, bukan barang palsu.
Perbedaannya, produk palsu memiliki komponen elektronik yang berbeda di
dalamnya yang kualitasnya lebih rendah, sehingga cepat rusak atau
kinerjanya lebih rendah daripada produk asli. Berhati-hatilah dan jangan
tergiur dengan harga barang palsu yang terlalu rendah dan tidak masuk
akal.
Ada satu istilah lagi yaitu produk
black market (pasar
gelap), biasanya ini mengacu pada produk yang diperoleh dengan cara
yang tidak legal, misalnya barang selundupan atau pencurian.
Yang merupakan daya tarik terbesar produk dari
grey market
adalah harganya yang lebih murah yaitu sekitar 10%-30%. Produk yang
dibeli melalui jalur seperti ini cenderung lebih murah karena tidak
melalui jalur distribusi bertingkat (dimana setiap tingkatnya pedagang
mengambil keuntungan). Harga produk resmi menjadi lebih tinggi juga
karena adanya biaya operasi, iklan, tenaga kerja, sewa, dan sebagainya.
Selain itu, distributor di negara lain memiliki kebijakan harga produk
yang berbeda-beda. Misalnya di Amerika Serikat dan Jepang sering ada
promosi harga besar-besaran setiap musim tertentu, atau saat melakukan
cuci gudang produk lama setelah produk baru dirilis.
Menjual
produk dengan jalur impor langsung merupakan hal yang lumrah dan cukup
banyak dilakukan oleh penjual dan toko kamera. Ada beberapa alasan yang
membuat mereka menjual dengan jalur ini. Misalnya distributor resmi
tidak memenuhi permintaan produk, ataupun ingin meraih keuntungan dalam
persaingan harga dengan toko-toko yang ada.
Sebenarnya bukan
menjadi masalah kalau toko menjual dengan jalur ini, asal toko jujur
kepada pembeli tentang garansi dan asal produk tersebut. Masalahnya,
seringkali ada penjual yang tidak jujur, misalnya mengaku bahwa produk
tersebut bergaransi resmi, padahal kartu garansinya tiruan. Setelah di
periksa serial nomornya, ternyata produk tersebut tidak terdaftar.
Jika membeli produk dari
grey market,
biasanya tidak ada garansinya, atau waktu berlakunya bervariasi, dari 1
bulan ke 1 tahun. Jika produknya rusak, biasanya dikembalikan ke toko
dan toko akan mencoba memperbaikinya.
Jika penjualan toko
tersebut cukup besar, biasanya toko memiliki teknisi khusus. Jika tidak,
toko akan mengurusnya ke tempat servis lainnya, termasuk tempat servis
resmi.